24 November 2012

&

Di bubarkannya BP migas dan diperpanjangnya kontrak freport 30 tahun lagi kedepan adalah bukti nyata ketidak seriusan pengelola negara akan nasib bangsa dan generasi penerus bangsa atau anak keturunan kita.
Lalu dimana yang dinamakan cinta tanah air, jika didalam hati sanubari sudah terpatri sikap materialistik akibat dari gaya hidup kapitalis yang sudah mengakar kuat pada kehidupan masyarakat di negeri ini, bahkan agamapun tidak menyelesaikan masalah negeri ini, akhirnya hanya kepentingan pribadi gan golongan yang terjadi, mulai kasus2 korupsi yang tebang pilih penangananya hingga pemberian grasi pada bandar narkoba yang jelas2 perusak Generasi penerus bangsa... Sungguh ironis dan memalukan.
Rasa tanggung jawab pada anak cucu kita yang merupakan generasi penerus bangsa ini seakan tidak terpikirkan lagi, hingga seakan tanpa malu kita akan wariskan negeri yang rapuh moral. beserta kekayaan alam yang sudah tercabik2 oleh bangsa asing akibat kepentingan pribadi dan golongan tertentu
Salah satu solusi dalam hal ini adalah pembangunan komitmen moral pada generasi penerus bangsa ini, melalui pendidikan sejak dini, disini peran Guru sangat penting dalam penanaman komitmen moral pada generasi muda, pengabdian tulus sosok guru mutlak diperlukan untuk memutus mata rantai ini, sehingga diharapkan akan lahir pemuda pemudi yang kelak menjadi pengelola negara dengan komitmen moral tinggi untuk membangun negerinya, mengabdi kepada bangsa dan tanah airnya secara tulus dan tanpa batas materi, peran guru yang sangat diperlukan juga mutlak diperlukan disiplin yang tinggi untuk membentuk jiwa dan mental calon penerus bangsa sehingga guru dituntut memberikan teladan sikap yang bersih, santun dan anti korupsi, memberi contoh komitmen moral pada anak didiknya, apalagi ditunjang dengan level pendapatan guru yang sdh cukup baik saya yakin pasti bisa di mulai dari sini, oleh karena itu mutlak komitmen moral itu harus dimiliki pendidik terlebih dahulu.
Jika generasi muda kita sudah tumbuh dan pada saatnya siap menjadi pengelola negeri ini serta telah tertanan komitmen moral yang tinggi untuk mengabdi pada bangsanya, mengembalikan kejayaan bangsanya, mamakmurkan bangsanya, maka tidak akan besar peluang korupsi dan kolusi karena rasa malu pada diri sendiri sudah terpatri kuat.
@pakuningjagad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar